Senin, 11 Oktober 2010

AUDITORS’ RECOGNITION AND DISCLOSURE MATERIALITY THRESHOLDS: THEIR MAGNITUDE AND THE EFFECTS OF INDUSTRY

Ambang materialitas merupakan garis pemisah antara informasi material dan immaterial. Pengakuan ambang batas materialitas adalah garis pemisah antara apa yang dicatat dan apa yang tidak dicatat di dalam akun. Pengungkapan batas materialitas adalah garis pemisah antara apa yang diungkapkan secara terpisah dalam laporan keuangan dan apa yang tidak diungkapkan secara terpisah. Auditor ambang batas materialitas adalah penting karena mereka memiliki pengaruh yang signifikan pada informasi apa yang dicatat dalam akun dan diungkapkan dalam laporan keuangan dan informasi tersedia untuk pengambilan keputusan oleh pihak eksternal. Namun, ada temuan mengenai penelitian tentang batas pengakuan dalam kaitannya dengan batasan pengungkapan dimana terdapat kurangnya suatu konsensus.

Ambang Materialitas adalah faktor kuantitatif dari akuntan dan auditor dimana mereka harus mempertimbangkanya ketika membuat penilaian materialitas. Namun secara luas diakui bahwa faktor-faktor kualitatif juga harus dipertimbangkan. ambang Materialitas biasanya dinyatakan sebagai persentase dari suatu dasar penilaian. Literatur penelitian (lihat Iskandar & Iselin, 1999) telah menemukan bahwa sejauh ini variabel terkuat merupakan persentase batas materialitas yang berpengaruh terhadap laba bersih (setelah pajak dan sebelum pos luar biasa).

Penelitian ini bertujuan mempelajari dua variabel Dependen ; (1) besaran ambang batas materialitas dan, (2) Tingkat materialitas. Dalam studi threshold magnitudes ada tiga variabel independen (1) tipe ambang (yaitu pengakuan atau pengungkapan ambang batas), (2) penilaian perusahaan industri terhadap penilaian yang dibuat, dan (3) spesialisasi industri (pengalaman industri) auditor. Catatan industri yang dipelajari melalui dua variabel yaitu perusahaan industri dan industri spesialisasi auditor. Ketika auditor terlalu mengkhususkan industri. Akibatnya, jika kita ingin menangkap penilaian ahli dalam industri tertentu kita harus mempelajari auditor yang mengkhususkan diri dalam industri itu. Selanjutnya, auditor yang mengkhususkan diri dalam industri A tidak bisa diandalkan untuk memberikan penilaian terhadap industry B tempat di mana dia bekerja sebagai seorang spesialisasi audit (Whittington, Salomo dan Shields, 1995). Dalam studi tentang peringkat materialitas ada lagi tiga variabel independen, tetapi dalam kasus satu ini berbeda. Yaitu ; (1) pengaruh persentase item pada laba bersih, (2) industri perusahaan tentang bagaimana penilaian tersebut dibuat, dan (3) industri spesialisasi auditor.

Temuan dalam penelitian ini memiliki sejumlah implikasi bagi masa depan akuntansi dan riset audit. Pertama, temuan mengenai besaran dari batas membutuhkan pemeriksaan di negara-negara lain di mana standar akuntansi tidak mencakup pedoman ambang batas materialitas. Penelitian ini dilakukan di Australia di mana Standar meliputi pedoman materialitas. situasi yang sama ada di Selandia Baru, Kanada, Fiji, dan Afrika Selatan. Namun di beberapa negara seperti Inggris dan Amerika Serikat tidak termasuk standar serta pedoman mengenai ambang batas. Kedua, penelitian ini hanya melihat mengenai efek industri. Sehingga hanya dua perusahaanyang dijadikan tempat penelitian. Bernardi dan Pincus (1996) lebih lanjut berpendapat bahwa temuan perlu diuji dalam industri lain. Penelitian lebih lanjut perlu mempelajari dan mengendalikan dimensi lain (selain risiko pasar industri) yang terdapat pada variabel tersebut. Penelitian lebih lanjut juga diperlukan untuk melihat apakah penelitian ini dapat digeneralisasikan pada penelitian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar