A. PENGUKURAN PENDAPATAN DAN BIAYA DENGAN DASAR AKRUAL
Laporan keuangan pada dasarnya disusun berdasarkan metode akrual, seperti yang disyaratkan dalam SAK karena dianggap lebih unggul dalam mengukur kinerja, maupun kondisi keuangan dibanding dengan metode berbasis kas. Keterbatasan metode cash dimana pada umumnya penjualan dilakukan dengan kredit, investasi jangka panjang yang mamfaatnya di rasakan untuk beberapa periode dan ketepatan waktu pengakuan transaksi.
1. PENGAKUAN PENDAPATAN
Pendapatan (Revenue) didefenisikan sebagai arus masuk atau peningkatan nilai aktiva suatu perusahaan atau penurunan kewajiban yang berasal dari aktivitas utama perusahaan.
Penghasilan dari kegiatan operasi yang dilakukan oleh perusahaan dibedakan antara sumber daya ekonomi yang diterima. dan sumber daya ekonomi yang dibayarkan kepada pemasok, karyawan, dan penyedia jasa dan barang lainnya. Sedangkan nilai tambah adalah selisih antara nilai dari arus masuk dan keluar. masalah muncul karena kas yang diterima dari Kegiatan operasi tertentu, mungkin terjadi dalam waktu yang berbeda dari periode ketika perusahaan pengeluaran kas dengan dasar akrual. pengembangan kriteria untuk mengakui pendapatan dan beban tidak mengikuti arus kas, tapi lebih mengacu pada nialai tambah ekonomis yang dihasilkan oleh perusahaan selama periode berjalan. Nilai tambah ekonomi mempengaruhi periode laba rugi dan perubahan dalam penilaian aktiva, kewajiban dalam neraca. Dengan menerima dasar akrual, tidak sepenuhnya menyelesaikan pertanyaan tentang kapan perusahaan mengakui pendapatan dan beban yang sesuai. Pilihan untuk mengakui revenues meliputi, misalnya, (1) selama periode produksi, (2) setelah produksi, (3) pada saat penjualan, (4) selama periode saat piutang tersebut beredar, atau (5) di waktu penerimaan kas.
Salah satu keputusan yang paling penting pelaporan perusahaan adalah ketika melakukan pengakuan pendapatan. Pada prinsipnya pengakuan pendapatan sebagian besar perusahaan pada saat penjualan (pengiriman) barang atau jasa. Pada titik ini perusahaan di estimasi telah memiliki nilai tambah ekonomis yang dihitung dari nilai estimasi arus masuk dengan nilai arus keluar (harga pokok).
Dari perpektif analisis pengakuan pendapatan dengan dasar akrual yang tidak layak akan menyebabkan :
a. jika perusahaan mengakui pendapatan sebelumnya atau terlambat, maka pendapatan diakui pada periode yang salah.
b. Jika perusahaan mengakui pendapatan sebelum adanya kepastian realisasi, maka pendapatan dan kemungkinan tidak terjadinya realisasi diakui pada periode yang berbeda.
Untuk mengatasi hal diatas maka dikeluarkan criteria pengakuan pendapatan yaitu :
a. Aktivitas penghasilan untuk memperoleh penghasilan telah selesai, dan tidak dibutuhkan lagi usaha yang signifikan untuk menyelesaikan transaski
b. Resiko kepemilikan dalam penjualan telah dipindahkan ke pembeli
c. Transaksi pendapatan dengan nilai yang wajar
d. Transaksi pendapatan tidak melibatkan kemungkinan pembatalan
2. PENGAKUAN BEBAN
Beban (Expenses) adalah arus keluar yang terjadi atau arus keluar yang akan terjadi atau alokasi arus keluar yang terjadi pada masa lampau yang terjadi dalam aktivitas perusahaan. Penangguhan biaya untuk dikapitalisasi sesuai dengan mamfaat dari biaya tersebut dimasa depan
pelaporan keuangan mengharuskan pengakuan biaya dengan dasar akrual dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Beban dilaporkan bersamaan dengan periode dimana pendapatan diakui.
b. Beban tidak diakui pada periode terjadinya, jika mamfaat dari biaya tersebut untuk periode masa depan.
Menerapkan pengakuan pendapatan dan pencocokan prinsip ke dalam bisnis yang sebenarnya tidak sesederhana kriteria yang muncul, karena apakah prinsip-prinsip yang benar diterapkan dalam keadaan tepat.
1.Ketidakpastian penagihan.
Untuk mengakomodasi ketidakpastian penagihan diperlukan penyisihan untuk cadangan penagihan piutang. Penilaian ini dilakukan berdasarkan kondisi, disaat perusahaan tidak lagi memiliki kenyakinan yang layak mengenai kemungkinan tidak tertagihnya piutang. Penilaian ini dapat didasarkan pada prinsip konservatif, liberal atau optimistis.
2. Pengakuan pendapatan pada kontrak jangka panjang.
Siklus operasi kontrak jangka panjang berbeda dari sebuah perusahaan manufaktur beberapa hal penting untuk diketahui bahwa :
a. Periode konstruksi berlangsung dalam beberapa periode akuntansi
b. Kontraktor mengidentifikasi pelanggan dan menyepakati harga kontrak di muka (atau setidaknya pada tahap awal konstruksi).
c. Pelanggan sering membuat pembayaran berkala dari harga kontrak selama pekerjaan berlangsung.
Pelaksanaan kontrak menunjukkan bahwa kontraktor telah sepakat dengan kontrak. Kontraktor menerima uang di muka berdasarkan penilaian pekerjaan dengan persetujuan pelanggan, dan seluruh nilai kontrak diterima setelah selesainya pekerjaan. Penerimaan uang dalam masa kontrak belum dapat diakui sebagai pendapatan karena pendapatan sesungguhnya terjadi pada saat proyek selesai. Ketentuan yang mengatur tentang besarnya nilai pendapatan dapat dengan menggunakan metode persentase penyelesaian. Dengan metode ini kontraktor mengakui sebagian dari nilai kontrak sebagai pendapatan.
3.Persediaan dan asumsi aliran biaya
Persediaan dan penilaian persediaan merupakan komponen penting pada beberapa jenis usaha, karena dampaknya pada laba usaha. Laba usaha yang dilaporkan dipengaruhi oleh pemilihan metode penilaian (LIFO, FIFO, Average). Pada periode dimana harga barang meningkat metode FIFO memberikan kaba kotor yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode LIFO karena biaya persediaan rendah dikaitkan dengan penjualan yang menggunakan harga terkini, hal ini disebut keuntungan fiktif karena terdiri dari laba ekonomi dan laba kepemilikan. Laba ekonomi dihitung dari selisih antara harga jual dengan biaya pengantian, yang merupakan fungsi dari nilai perputaran nilai persediaan. sedangkan laba kepemilikan dihitung dari selisih antara harga perolehan dengan harga nilai penggantian.
Peningkatan laba kotor pada metode FIFO menyebabkan laba sebelum pajak meningkat yang berimplikasi pada peningkatan jumlah pajak yang dibayar, hal ini berdampak pada pengurangan arus kas, sedangkan perusahaan diperhadapkan pada situasi dimana perolehan kembali aktiva pada harga yang lebih tinggi.
Metode LIFO melaporkan nilai yang lebih rendah dari nilai penggantian, hal ini tidak mencerminkan nilai persediaan terkini dan dapat mempengaruhi ratio lancar dan ratio perputaran persediaan. Untuk kepentingan analisa bagi perusahaan yang menggunakan Metode LIFO diharuskan untuk mengungkapkan jumlah yang akan dilaporkan jika perusahaan menggunakan metode FIFO selisih dari kedua metode ini disebut cadangan LIFO.. karena dengan data ini dapat digunakan untuk menghitung jumlah yang akan mempengaruhi arus kas kumulatif. Cadangan LIFO dibutuhkan untuk menyesuaiklan nilai persediaan agar mendekati biaya persediaan terkini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar