Senin, 11 Oktober 2010

PENGUJIAN TERHADAP TECHNOLOGY-TO-PERFORMANCE CHAIN : PENDEKATAN STRUCTURAL EQUATION MODELING

Salah satu tujuan utama penelitian-penelitian dibidang sistem informasi adalah untuk membantu tingkat pemakai akhir dan organisasi agar dapat memanfaatkan teknologi informasi secara efektif (Staples & Seddon, 2004). Dibidang akuntansi, perkembangan teknologi informasi telah banyak membantu meningkatkan sistem informasi akuntansi. Peningkatan penggunaan teknologi komputer sebagai salah satu bentuk teknologi informasi telah banyak mengubah pemrosesan data akuntasi secara manual menjadi otomatis. Dengan otomatisasi atau sistem informasi yang berdasarkan pada komputer berbagai fungsi dapat dilakukan secara tepat dan cepat (Daljono, 1999). Lebih lanjut, Daljono (1999) mengatakan bahwa di setiap organisasi yang ada saat ini telah banyak tersedia peralatan dengan teknologi tinggi yang bernilai sangat mahal. Peralatan tersebut digunakan untuk mendukung system informasi yang mereka butuhkan, sehingga diharapkan akan mampu meningkatkan kinerja individu maupun kinerja organisasi.
Salah satu model yang dapat membantu menjelaskan kepada pemakai tentang peran teknologi informasi dalam meningkatkan kinerja adalah technology to performance chain (TPC) model yang dikembangkan oleh Goodhue dan Thompson (1995). TPC merupakan sebuah model yang mana teknologi akan memberikan peran terhadap kinerja pada tingkat individual. Inti dari model tersebut adalah supaya teknologi informasi dapat memberikan dampak positif terhadap kinerja pada tingkat individual maupun organisasi, maka teknologi harus dimanfaatkan dan harus sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan.
Goodhue dan Thompson (1995) telah menguji sebagian dari model TPC, dengan hasil bahwa terdapat pengaruh positif pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual. Dalam penelitiannya, Goodhue dan Thompson (1995) tidak menguji hubungan kesesuaian tugas teknologi terhadap konsekuensi yang diharapkan dari pemakaian, affect, norma sosial, kebiasaan dan kondisi yang memfasilitasi. Sebagian dari model yang tidak diuji oleh Goodhue dan Thompson (1995) kemudian diuji oleh Staples dan Seddon (2004) dengan menggunakan dua sampel yaitu mandatory use dan voluntary use. Staples dan Seddon (2004) menunjukkan bahwa pada mandatory use kesesuaian tugas teknologi berpengaruh positif signifikan terhadap konsekuensi yang diharapkan dari penggunaan, affect dan kinerja individual. Konsekuensi yang diharapkan dari penggunaan dan affect berpengaruh positif tidak signifikan terhadap pemanfaatan, sedangkan norma-norma sosial berpengaruh positif signifikan terhadap pemanfaatan. Kondisi yang memfasilitasi berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap pemanfaatan, sedangkan pemanfaatan terhadap kinerja juga berpengaruh negatif tidak signifikan. Pada voluntary use, konsekuensi yang diharapkan dari penggunaan dan kinerja berpengaruh positif signifikan terhadap kesesuaian tugas teknologi, sedangkan affect berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kesesuaian tugas teknologi. Konsekuensi yang diharapkan dari penggunaan berpengaruh positif signifikan terhadap pemanfaatan, sedangkan affect dan norma sosial berpengaruh negatif terhadap pemanfaatan, sedangkan pemanfaatan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kinerja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar